jkt24.com – Sebuah video yang tengah beredar di media sosial menampilkan seorang pemuda, yang diduga sebagai salah satu massa aksi, mengaku bahwa dirinya dibayar untuk memicu kerusuhan.
Pengakuan tersebut terungkap saat pemuda tersebut diinterogasi sambil menerima perawatan medis dari Tim Kesehatan Biddokkes Polrestabes Makassar.
“Dikasih uang di lokasi. Seratus ribu per orang,” ujar pemuda itu sambil menahan rasa sakit akibat benturan batu di bagian keningnya.
Setelah menerima uang, dia mengaku diberikan instruksi untuk menciptakan kerusuhan dengan cara melempar batu ke arah petugas kepolisian.
“Disuruh melempar polisi,” ungkapnya.
Namun, pemuda itu mengaku tidak mengetahui identitas orang yang memberikan uang tersebut. “Namanya yang kasih saya, tidak tahu, langsung saja dikasih,” tambahnya.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib menyatakan bahwa pihaknya saat ini sedang menyelidiki video yang beredar tersebut.
Ngajib juga mengungkapkan bahwa pemuda dalam video tersebut tidak termasuk dalam 34 mahasiswa yang telah ditangkap saat terjadi kerusuhan di depan tiga kampus berbeda di Makassar.
Baca Juga : Video Viral Mbak Rara Pawang Hujan Beraksi di Stadion Harapan Bangsa, Malah Diguyur Hujan Deras
“Jadi itu bukan termasuk yang tadi, ini lagi saya cari untuk dikembangkan. Dibuktikan pernyataannya, apakah benar dibayar Rp100 ribu atau tidak,” jelas Ngajib pada Selasa malam.
Ia juga menduga bahwa aksi tersebut tidak sepenuhnya melibatkan mahasiswa. “Dugaan sementara, (massa ditunggangi) iya,” ujarnya.
Setelah mendapatkan perawatan, pemuda tersebut langsung dipulangkan oleh pihak kepolisian. “Kemarin karena dia terluka, jadi diobati. Videonya ini saat kericuhan di UNM,” tandasnya.
Dalam pernyataan terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana juga menyampaikan hal serupa dengan Kapolrestabes Makassar. Devi mengungkapkan bahwa massa bayaran tersebut diberikan uang senilai Rp100 ribu oleh pihak tertentu yang ingin menciptakan kerusuhan.
“Pengakuan korban, dibayar Rp100 ribu untuk ikut aksi dan melempar batu ke arah petugas kepolisian,” ujar Devi pada Selasa malam.
Devi juga menambahkan bahwa dalam peristiwa tersebut, pihak kepolisian tetap memberikan perawatan kepada massa aksi yang terkena lemparan batu. “Jadi, Dokkes Polrestabes Makassar membantu peserta aksi atau korban luka akibat aksi rusuh,” tutupnya.