jkt24.com – Seorang wanita berinisial WJ mengaku telah menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh seorang dekan di sebuah universitas swasta di Pekanbaru. Kasus ini menjadi viral setelah WJ mengungkapkan peristiwa tersebut dalam sebuah surat yang dikirimkan kepada Ketua Yayasan pada 26 Agustus 2024.
Dalam suratnya, WJ menuduh bahwa dirinya telah mengalami perlakuan tidak pantas dari oknum dekan berinisial SAL. Kejadian tersebut, menurut WJ, terjadi pada September 2021, ketika pandemi Covid-19 masih berlangsung.
“Saat itu, saya butuh rekomendasi dari SAL untuk melanjutkan pendidikan S2,” tulis WJ dalam laporannya.
Namun, alih-alih memberikan rekomendasi secara profesional, SAL justru mengundangnya untuk bertemu di kamar hotel. Setelah WJ menolak ajakan tersebut, beberapa hari kemudian ia kembali menghubungi SAL untuk meminta tanda tangan rekomendasi. Lagi-lagi, SAL mencoba melakukan tindakan tidak senonoh, yang kembali diabaikan oleh WJ.
Akhirnya, WJ merasa terpaksa menemui SAL di ruang kerjanya. Awalnya, pertemuan tersebut berlangsung biasa saja, bahkan ada tiga mahasiswa lain yang sempat datang untuk bertemu dengan SAL. Setelah ketiga mahasiswa tersebut keluar, SAL mulai berbicara dengan nada yang mengarah pada perilaku tidak pantas.
“Karena merasa tidak nyaman, saya berusaha keluar dari ruangan. Namun, SAL menghentikan saya, menarik saya ke dinding, memeluk, mencium bibir saya, dan meraba bagian dada saya. Dia bahkan meminta saya untuk menyentuh alat kelaminnya,” ungkap WJ.
Meskipun sempat menolak, WJ merasa tertekan dan tidak punya pilihan lain selain menuruti permintaan SAL.
Baca Juga : Beredar Video, Seorang Pemuda Mengaku Dibayar Rp100 Ribu untuk Picu Kerusuhan
“Setelah kejadian itu, SAL dengan gembira membuka pintu saat saya keluar, bahkan sempat memukul bokong saya,” tambahnya.
Di sisi lain, SAL yang dikonfirmasi menanggapi tuduhan ini dengan mengatakan bahwa WJ adalah mantan mahasiswinya di jenjang S1, yang menghubunginya untuk meminta rekomendasi melanjutkan kuliah S2 di universitas lain.
“Setelah lulus S2, dia kembali mendatangi saya untuk menjadi dosen pada 22 Februari. Pada saat itu, ada tiga mahasiswa lain di ruangan tersebut,” ujar SAL.
Menanggapi tuduhan bahwa ia telah memeluk dan meraba WJ, SAL membantahnya. Ia mengaku hanya memegang kepala dan pundak WJ saat ia hendak keluar. “Saya tidak tahu siapa yang membuat cerita ini. Bahkan ada yang bilang saya meminta dia untuk menyentuh kemaluan saya, padahal mahasiswa lain masih ada di sana,” ujarnya.
SAL juga menjelaskan bahwa pesan yang ia kirim untuk mengajak WJ ke hotel hanyalah untuk menguji integritas WJ, karena selama menempuh kuliah S1, WJ dianggap sebagai mahasiswi yang ‘liar’. “Pesan ajakan ke hotel itu hanya untuk melihat apakah dia masih memiliki integritas atau tidak. Saya tidak pernah benar-benar bersamanya di hotel apalagi melakukan tindakan tidak senonoh,” tegasnya.