Jkt 24.com – Aksi serangan para hacker telah banyak memakan korban. Salah satunya yang paling menghebohkan terjadi pada layanan perdagangan kripto asal Jepang, Mt. Gox. Perusahan tersebut bahkan mengajukan pailit alias bangrut, namun kini mereka menyatakan siap mengembalikan dana para pemilik.
Mt. Gox bangkrut akibat serangan hacker besar-besaran pada 2011 silam. Sebanyak 950.000 bitcoin milik nasabah hilang seketika.
Setelah lebih dari satu dekade, akhirnya Mt. Gox siap untuk membayar kembali para kreditor. Bahkan, imbalannya berkali-kali lipat mengikuti harga pasar saat ini.
Dilaporkan CNBC International, Senin (1/7/2024), sebanyak 140.000 bitcoin sudah berhasil dipulihkan. Jika dikonversi ke harga saat ini, nilainya mencapai US$ 9 miliar atau setara Rp 147,2 triliun yang akan dikembalikan ke pemiliknya.
Salah satu pemilik yang mengklaim haknya adalah Gregory Greene. Setelah Mt. Gox mengajukan kebangkrutan pada Februari 2014, Green melayangkan gugatan ke bursa perdagangan kripto tersebut beserta mantan CEO-nya.
Greene mengatakan akun miliknya yang dibekukan kala itu masih tersimpan bitcoin dengan nilai setara US$ 25.000. Namun, ia tak merinci berapa banyak bitcoin yang dimiliki di wallet-nya.
Sebagai catatan, nilai bitcoin kala itu sekitar US$ 600 per koin. Saat ini, nilainya sudah berkali-kali lipat menyentuh kisaran US$ 60.000.
Jika melihat dengan nilai sekarang, Greene kehilangan bitcoin senilai US$ 2,5 juta atau naik 10.000%. Namun, belum jelas berapa uang kompensasi yang akan ia terima .
Chief Investment Officer dari firma peminjaman kirpto Ledn, John Glover, menyatakan para kreditor akan mendapatkan ‘berkah’ terbesar sepanjang sejarah.
“Banyak orang yang akan menikmati fakta bahwa aset mereka yang tertanam dalam kebangkrutan Mt. Gox akan menuai hasil investasi terbaik yang pernah mereka lakukan,” kata Glover.