Smelter Freeport di Gresik Siap Produksi 60 Ton Emas Murni

Jkt24.com- Freeport Indonesia siap mengoperasikan smelter di Gresik. Smelter PTFI dengan desain single line terbesar di dunia ini diproyeksikan menghasilkan output tembaga dan emas murni.

Pabrik raksasa ini akan menghasilkan400 ribu ton katoda tembaga, memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi hingga 1,7 juta ton dan 60 ton emas murni. Jika berjalan lancar, Indonesia akan menjadi produsen katoda tembaga terbesar keempat dunia di 2025.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan pabrik tembaga itu akan menghasilkan400 ribu ton katoda tembaga dan 60 ton emas murni.

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa smelter tersebut mempunyai nilai investasi mencapai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 49,2 triliun (asumsi kurs Rp 16.400 per US$) dan akan mulai beroperasi pada 1 Juli 2024.

Sebagai informasi, smelter PTFI merupakan fasilitas pemurnian konsentrat tembaga yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Manyar, Gresik, Jawa Timur. Pembangunannya dimulai Oktober 2021 dan telah selesai pembangunan sesuai jangka waktu yang ditetapkan pemerintah.

“Mulai 1 Juli ke depan, pabrik Freeport akan mengolah konsentrat tembaga dari Timika di Gresik. Dalam satu tahun, pabrik ini akan menghasilkan 60 ton emas murni, 400 ribu ton katoda tembaga, dan berbagai produk turunan lainnya,” ungkap Bahlil di Universitas Islam As Syafi’iyah, Bekasi.

Smelter dilengkapi Unit Refinery, Unit Pemurnian Logam Mulia, Unit Oksigen, Unit Asam Sulfat dan Unit Desalinasi serta Unit Effluent and Wastewater Treatment Plant untuk mendukung pemanfaatan maksimal bahan baku, produk samping maupun limbah agar dapat mencapai high efficiency smelting and refining process.

Di sisi lain, PTFI juga diminta untuk membangun smelter di Timika, Papua dekat dengan lokasi tambang Freeport di Tembagapura. Permintaan pembangunan smelter itu seiring dengan rencana pemerintah akan menambah jumlah saham di PTFI dari saat ini 51% menjadi 61% pada tahun 2041 mendatang.

“Kita sedang memikirkan, begitu aturannya keluar, kita akan mengakuisisi lagi sahamnya tambah 10%. Sekarang kan kita 51%, kita ingin Indonesia mayoritas lagi, negosiasinya sudah selesai dan Freeport setuju untuk penambahan saham 10% pada 2041 ke atas,” ujar Bahlil dilansir dari CNBC.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *