Jkt24.com – Sebuah perusahaan jasa keuangan dan perbankan di Amerika Serikat, Wells Fargo memecat puluhan karyawannya. Mereka terdeteksi melakukan sebuah trick agar membuat keyboard dan layar komputer aktif alias pura-pura sedang atau terus bekerja.
Dilansir dari Forbes, Wells Fargo telah menghubungi dan menjelaskan kepada Otoritas Regulasi Industri Keuangan (FINRA) perihal pemecatan puluhan karyawan. Pada bulan Mei lalu, internal manjemen perusahaan menemukan bahwa sejumlah karyawan pura-pura kerja dengan menyimulasikan aktivitas papan ketik (keyboard) di komputer/laptop. Dengan kata lain, aktivitas keyboard yang terdeteksi adalah palsu atau rekayasa.
Berdasarkan dokumen pengungkapan (disclosure) yang diajukan Wells Fargo kepada Otoritas Regulasi Industri Keuangan (FINRA), puluhan karyawan tersebut dipecat karena pura-pura kerja dengan menyimulasikan aktivitas papan ketik (keyboard) di komputer/laptop. Dengan kata lain, aktivitas keyboard yang terdeteksi adalah palsu atau rekayasa.
Tidak diterangkan apakah aktivitas ini disimulasikan menggunakan perangkat eksternal atau sebuah software. Namun, ada kemungkinan hal tersebut dilakukan menggunakan produk seperti penggerak mouse (mouse jiggler). Mouse jiggler sejatinya bisa menyimulasikan mouse dengan gerakan yang acak tetapi meyakinkan. Dengan begitu, layar komputer tidak akan mati meskipun pengguna sedang AFK (away from keyboard) Gabut alias tidak bekerja.
Sekedar info, produk Mouse jiggler memang sempat populer pada pandemi Covid-19, ketika para karyawan diperbolehkan bekerja di luar kantor (remote work/work from home/WFH). Harganya pun relatif murah kurang dari 10 dollar AS (sekitar Rp 164.556)
Demi menghadapi trick karyawan yang WFH (work from home) menggunakan mouse jiggler, berbagai perusahaan besar sebenarnya sudah menginstal software perekam atau pemantau layar. Ini salah satunya demi memantau dan mempertahankan produktivitas karyawan ketika bekerja di luar kantor. Akan tetapi, mouse jiggler diketahui mampu mengelabuhi software perekam tersebut.
Kembali ke Wells Fargo, perusahaan tidak mengonfirmasi apakah karyawan yang di-PHK bekerja dari rumah atau tidak, dan bagaimana cara mereka mendeteksi mouse jiggler itu. Perusahaan perbankan tersebut hanya menjelaskan bahwa mereka tidak akan menoleransi perilaku yang tidak etis.
“Wells Fargo menjunjung standar tertinggi bagi karyawannya dan tidak menoleransi perilaku tidak etis,” kata juru bicara perusahaan kepada media berita Bloomberg.
Dampak Pandemi dan Model Kerja WFH
Pandemi COVID 19 yang selama dua tahun memang menciptakan disrupsi hingga cara pekerja berkantor. WFH dan remote sebenarnay telah menimbulkan kekhawatiran mengenai keterlibatan pekerja saat bekerja.
Berdasar data peneltian State of the Global Workplace dari perusahaan konsultasi Gallup, ditemukan bahwa sebanyak 62 persen karyawan di dunia tidak begitu terlibat dalam pekerjaannya. Sebanyak 15 persen karyawan lain yang merasa tidak terlibat justru bersuara jika bahwa mereka memiliki manajer atau pekerjaan yang buruk, dan sedang mencari pekerjaan baru.
Artinya, mereka hadir tetapi hanya bekerja dengan standar minimal, dan tidak terinspirasi oleh pekerjaannya sendiri, sebagaimana dikutip dari Quartz, Senin (24/6/2024).
‘Kalau sobat Jkt24 gimana? Apakah lebih produktif di tempat kerja (kantor) atau justru ketika tidak perlu atau berada di kantor? Siapa yang sering pura-pura kerja padahal gabut, hayooo…!
Dapatkan update konten terkini, berita viral, berita terbaru, berita unik, berita goblok dan berita lainnya setiap hari di website Jkt24.com.